Khutbah Idul Fitri
Oleh: KH. Subhan Ma`mun
Pengasuh Pondok Pesantren Assalafiyah Brebes - Jawa Tengah.
![]() |
KH. Subhan Makmun Pengasuh Ponpes Assalafiyah Luwungragi |
Sidang Id yang dimuliakan Allah….
Setelah kita berjuang menyelamatkan diri kita dengan cara beribadah
puasa, sholat fardu dan sunah-sunahnya mari kita waspada karena akan
berhadapan dengan nafsu yang sangat berat melawannya. Benar bunyi syair
orang Arab yang menyatakan:
توق نفسك لا تأمن من غوائلها فالنفس أخبث من سبعين شيطانا
"Jagalah nafsumu, jangan merasa aman dari kejahatan-kejahatannya sebab nafsu lebih jahat dibandingkan tujuh puluh syetan"
Untuk itu ketakwaan seseorang sangat menentukan sebab satu-satunya alat
yang dapat mengendalikan nafsu adalah takwa. Perlu kita ketahui sebagai
muslim yang baik bahwa ibadah terbagi menjadi dua bagian.
Pertama, Iktisab yakni berusaha memperoleh sesuatu karena Allah.
Kedua, Ijtinab yaitu menjauhi segala larangan.
Termasuk Iktisab adalah taat, sholat, puasa, haji dan sebagainya.
Sedangkan yang termasuk Ijtinab adalah menjauhi segala kejahatan dan
maksiat. Kedua bagian itulah yang dimaksud dengan takwa. Akan tetapi
bagian Ijtinab lebih selamat, lebih baik, lebih utama dan lebih mulia
dibandingkan bagian Iktisab.
Dengan demikian, lebih baik meninggalkan maksiat dan kejahatan
sebelum menjalankan ibadah sunah. Sehingga bagi orang yang sedang mulai
belajar beribadah dan masih dalam tingkat pertama dari ijtihad sebaiknya
mencurahkan perhatiannya pada bagian iktisab. Akan tetapi bagi ahli
ibadah, lebih utama mereka mencurahkan perhatiannya untuk menjauhi dan
meninggalkan perbuatan maksiat.
Dengan makna diatas maka golongan ahli ibadah dari kedua bagian
tersebut adalah yang terbanyak. Ketika ada tujuh golongan ahli ibadah
mengadukan masalahnya kepada Nabi Yunus, mereka berkata, "Wahai Nabi
Yunus, ada orang yang suka mengerjakan sholat sunah dengan mengabaikan
ibadah-ibadah lainnya."
Jawab Nabi Yunus, "Memang benar shalat adalah tiang agama yakni dengan
tetap melaksanakan sholat semata-mata karena Allah dengan
bersungguh-sungguh dan merendahkan diri serta memohon pertolongan-Nya.
Dan hal ini baik. Disamping itu juga, ada golongan ahli ibadah yang
hanya mengerjakan puasa. Juga ada yang hanya sedekah."
"Wahai Nabi Yunus, sekarang aku akan mengikhlaskan kepadamu mengenai berbagai masalah tadi,"jawab mereka.
Selanjutnya mereka mengatakan, "Jadikanlah sholatmu untuk bersabar dalam
menghadapi sengsara dan derita. Dan berserah dirilah kepada Allah.
Jadikanlah puasamu diam artinya tidak mengucapkan kata-kata buruk. Dan
jadikanlah sedekahmu untuk menahan diri serta tidak menyakiti orang lain
sebab sedekah yang paling baik adalah tidak menyakiti dan mengganggu
orang lain dan puasa yang paling baik adalah dengan menyerahkan diri
sepenuhnya kepada Allah SWT.
Jadi yang paling utama adalah mengerjakan bagian Ijtinab (menjauhi
maksiat) kemudian jika telah mampu melaksanakan keduanya yaitu Ijtinab
dan Iktisab berarti seseorang telah sempurna dan telah mencapai tujuan
sehingga orang itu akan selamat dan beruntung.
ألله أكبر ألله أكبر ألله أكبر ولله الحمد
Pada hari ini kita lebaran dari dosa-dosa. Hari ini hari dimana umat
Islam kembali ke fitrahnya, kembali dari rantauan ke halaman dan
keluarganya masing-masing. Mari kita bermaaf-maafan sesama saudara,
teman-teman, tetangga dan jangan sampai hari ini masih ada yang punya
sakit hati. Mari kita saling memaafkan apabila tidak mau kembali atau
masih ungkur-ungkuran maka dikhawatirkan dapat laknat dari Allah dan
rasul-Nya. Berdasarkan hadist:
لا يحل لمسلم أن يهجر مسلما فوق ثلاث ليال فإن ماتا علي صرامهما لم يدخلا الجنة جميعا أبدا
"Tidak dihalalkan bagi kedua muslim berpaling tidak mengenal karena
benci lebih dari tiga hari. Apabila meningal dunia masih bermusuhan maka
keduanya tidak akan masuk surganya Allah."
Dalam hadist lain:
من هجر أخاه فوق ثلاث فهو في النار إلا أن يتداركه الله برحمته
Dikuatkan lagi dalam hadist:
لا يحل لمسلم أن يهجر أخاه فوق ثلاث ليال يلتقيان فيعرض هذا ويعرض هذا وخيرهما الذي يبدأ بالسلام
0 komentar:
Posting Komentar