TAWADDHU:
MEMANDANG ORANG LAIN SELALU LEBIH BAIK DARI KITA.
Hakikat dari tawaddu’ yaitu memandang orang lain selalu lebih baik dari kita.
Bukan sekedar baju yang lusuh dan muka yang lemas dan layu, atau kalau shalat terlalu menunduk dipaksakan.
Sikap tawaddu’ ini akan memberikan dua manfaat:
1. Ia akan berusaha memuliakan orang lain karena menganggap orang lain lebih baik serta ia tidak mudah meremehkan orang lain. Sikap ini akan memudahkan ia berinteraksi dan melahirkan ahklak yang mulia.
2. Ia akan berusaha terus memperbaiki dirinya dan meningkatkan kualitas diri karena ia merasa ada yang perlu ditingkatkan.
‘Abdullah Al Muzani rahimahullah pernah berkata,
ﺇﻥ ﻋﺮﺽ ﻟﻚ ﺇﺑﻠﻴﺲ ﺑﺄﻥ ﻟﻚ ﻓﻀﻼً ﻋﻠﻰ
ﺃﺣﺪ ﻣﻦ ﺃﻫﻞ ﺍﻹﺳﻼﻡ ﻓﺎﻧﻈﺮ، ﻓﺈﻥ ﻛﺎﻥ
ﻭﺍﻟﻌﻤﻞ ﺍﻟﺼﺎﻟﺢ ﻓﻬﻮ ﺧﻴﺮ ﻣﻨﻲ، ﻭﺇﻥ ﻛﺎﻥ
ﺃﺻﻐﺮ ﻣﻨﻚ ﻓﻘﻞ ﻗﺪ ﺳﺒﻘﺖ ﻫﺬﺍ
ﺑﺎﻟﻤﻌﺎﺻﻲ ﻭﺍﻟﺬﻧﻮﺏ ﻭﺍﺳﺘﻮﺟﺒﺖ ﺍﻟﻌﻘﻮﺑﺔ
ﻓﻬﻮ ﺧﻴﺮ ﻣﻨﻲ، ﻓﺈﻧﻚ ﻻ ﺗﺮﻯ ﺃﺣﺪﺍً ﻣﻦ
ﺃﻫﻞ ﺍﻹﺳﻼﻡ ﺇﻻ ﺃﻛﺒﺮ ﻣﻨﻚ ﺃﻭ ﺃﺻﻐﺮ
ﻣﻨﻚ .
Jika iblis memberikan was-was kepadamu bahwa engkau lebih mulia dari muslim lainnya, maka perhatikanlah.
Jika ada orang lain yang lebih tua darimu, maka seharusnya engkau
katakan, “Orang tersebut telah lebih dahulu beriman dan beramal sholih
dariku, maka ia lebih baik dariku.”
Jika ada orang lainnya yang lebih muda darimu, maka seharusnya engkau katakan,
“Aku telah lebih dulu bermaksiat dan berlumuran dosa serta lebih pantas
mendapatkan siksa dibanding dirinya, maka ia sebenarnya lebih baik
dariku.”
Demikianlah sikap yang seharusnya engkau perhatikan ketika engkau melihat yang lebih tua atau yang lebih muda darimu.”
[Hilyatul Awliya’ 2/226, Abu Nu’aim Al Ashbahani, Asy-Syamilah]
Allah memuji orang yang tawaddhu,Allah ta’ala berfirman,
ﻭَﻋِﺒَﺎﺩُ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻳَﻤْﺸُﻮﻥَ ﻋَﻠَﻰ
ﺍﻟْﺄَﺭْﺽِ ﻫَﻮْﻧًﺎ ﻭَﺇِﺫَﺍ ﺧَﺎﻃَﺒَﻬُﻢُ ﺍﻟْﺠَﺎﻫِﻠُﻮﻥَ
ﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﺳَﻠَﺎﻣًﺎ
“Hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih adalah orang-orang yang berjalan
di atas muka bumi dengan rendah hati dan apabila orang jahil menyapa
mereka, mereka mengucapkan kata-kata
yang baik.” (QS. Al Furqaan: 63)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menegaskan bahwa orang yang
tawaddhu akan ditinggikan derajatnya oleh Allah, beliau bersabda,
ﻣَﺎ ﻧَﻘَﺼَﺖْ ﺻَﺪَﻗَﺔٌ ﻣِﻦْ ﻣَﺎﻝٍ ﻭَﻣَﺎ ﺯَﺍﺩَ ﺍﻟﻠَّﻪُ
ﻋَﺒْﺪًﺍ ﺑِﻌَﻔْﻮٍ ﺇِﻻَّ ﻋِﺰًّﺍ ﻭَﻣَﺎ ﺗَﻮَﺍﺿَﻊَ ﺃَﺣَﺪٌ ﻟِﻠَّﻪِ
ﺇِﻻَّ ﺭَﻓَﻌَﻪُ ﺍﻟﻠَّﻪُ
“ Sedekah tidaklah mengurangi harta. Tidaklah Allah menambahkan kepada seorang hamba sifat pemaaf
melainkan akan semakin memuliakan dirinya. Dan juga tidaklah seseorang
memiliki sifat tawadhu’ (rendah hati) karena Allah melainkan Allah akan
meninggikannya .”
(HR. Muslim no. 2588).
0 komentar:
Posting Komentar